Selaraskan Kata dan Perbuatan

Posted by


Setiap orang dapat berbicara, baik ataupun buruk. Bahkan, kata-kata juga dapat memotivasi orang lain. Akan tetapi, terkadang tidak semuanya mampu menyelaraskan perkataan dengan tindakan nyata.

Kita bisa berkata bijak tentang kejujuran dan mampu memotivasi orang lain untuk menjaga kejujuran. Namun, terkadang perilaku kita sendiri jauh dari mencerminkan nilai-nilai kejujuran, bak adagium “jauh panggang dari api”.

Berkata tidak jujur merupakan fenomena yang terjadi baik disadari maupun tidak. Tanpa kita sengaja maupun tidak sengaja. Marilah bercermin kepada diri masing-masing karena yang paling mengetahui pribadi kita adalah diri kita sendiri.

Apakah kita termasuk pribadi yang mampu menyelaraskan perkataan dan perbuatan atau pribadi yang yang tidak mampu menyelaraskan perkataan dan perbuatan?

Apakah fenomena “jauh panggang dari api” ini mempunyai pembenaran atau sebaliknya? Haruskah kita berbicara tentang kebaikan, menunggu ketika diri kita mencerminkan kebaikan terlebih dahulu?

Menurut saya tentu tidak demikian. Meskipun kita akan dianggap sebagai orang munafik, sejatinya perkataan positif yang belum diikuti perbuatan positif merupakan sebuah inisiasi yang memotivasi diri kita untuk mencerminkan perilaku positif. Berkata baik itu setidaknya untuk diri sendiri, yang akan menjadi “doa” penolong dan menjaga derap langkah agar tetap berjalan pada jalurnya.

Sudah seharusnya perilaku ini menjadi titik awal proses menuju keselarasan antara perkataan dan sikap kkta. Jika kita belum mampu menyelaraskannya, paling tidak kita berada pada satu titik menuju arah yang tepat. Begitu juga sebaliknya, perkataan buruk akan menginisiasi kita melakukan sesuatu yang buruk. Namun, perkataan yang dimaksud ialah perkataan yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan sekadar perkataan yang menjadi angin lalu. Makanya kita sering mendengar istilah “Mind is creating”, pikiran itu mencipta, dan penciptaan berawal dari kata-kata.

Perkataan yang dapat dipertangungjawabkan adalah perkataan yang keluar sengan sepenuh hati. Jika sudah sepenuh hati, kitapun akan selalu berusaha dengan sepenuh hati menyelaraskan perkataan dan tindakan kita. Artinya, perkataan yang telah diucapkan sebelumnya akan menuntun kita berjalan di jalan yang tepat menuju tujuan yang sudah kita tetapkan sebelumnya. Apakah tujuan tersebut? Bersikap dan bertindak sesuai dengan apa yang telah diucapkan serta menyelaraskan antara perkataan dan tindakan agar kita mampu mengikis sifat kemunafikan dalam diri kita karena kemunafikan adalah salah satu sikap negatif yang harus kita hilangkan dalam diri kita.

Menyelaraskan ucapan, sikap atau tindakan sangat pentinguntuk menjaga integritas kita. Integritas memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai konteks, tidak hanya dalam konteks bisnis, tetapi juga dalam konteks sosial, politik, dan lain-lain. Walaupun mungkin tidak dapat diukur dengan mata uang integritas mempunyai nilai yang jauh lebih berharga daripada itu. Integritas adalah sifat yang menunjukkan kesatuan antara ucapan dan tindakan.

Jika mampu menjaganya, integritas akan menjadi aset yang sangat berharga bagi diri kita. Sebaliknya, jika tidak dapat menjaganya, akan menjadi bumerang karena integritas selalu menjadi acuan dan nilai bagi setiap individu dan organisasi yang berhubungan dengan orang lain. Integritas memegang peranan penting dalam segala aspek, terutama dalam hal networking.

Mengingat begitu besarnya dampak yang ditimbulkan dari sebuah perkataan, maka sudah sepatutnya kita selalu menjaga perkataan kita. Dan jika memang tidak mampu berkata baik, lebih baik diam.

Sering kita mendengar pepatah, “diam adalah emas”. Jika diam saja adalah emas, berkata baik adalah permata, jika berkata baik adalah permata, berkata baik dan bersikap baik adalah permata terbaik di dunia.

Betapa indahnya jika kita mampu menyelaraskan perkataan dengan sikap kita, seperti langit malam yang dihiasi bintang. Kita akan memancarkan cahaya terpendam dari dalam diri kita hingga setiap orang akan mendengarkan, merasakan, menghargai bahkan mengikuti apa yang kita ucapkan karena kita tidak hanya mengucapkan sesuatu, tetapi juga memberikan contoh nyata dalam kehidupan kita. Kekuatan ucapan akan keluar secara alamiah ketika kita mampu menyelaraskan ucapan dan sikap kita. Dan, jika keselarasan ini mampu kita jaga, dalm hal apapun kita akan menjadi orang yang dipercaya, diikuti dan bahkan berpengarus dalam kehidupan.

____________________

Lutfi Khaerudin
dalam "Bicaralah! Agar Diperhitungkan"



Demo Blog NJW V2 Updated at: Senin, Januari 19, 2015

0 komentar:

Posting Komentar