Upaya Menggenapi "Puzzle" Ekonomi Islam

Posted by

Upaya Menggenapi "Puzzle" Ekonomi Islam

Ekonomi, merupakan salah satu bentuk kajian keilmuan sosial yang mempelajari bentuk-bentuk kegiatan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi. Di satu sisi, Islam dalam hal ini adalah sebuah norma, value, dan aturan-aturan absolut dalam menjalani kehidupan yang disyariatkan Allah swt melalui Rasul terakhir-Nya, Muhammad saw yang mengatur setiap sendi kehidupan di dunia untuk mencapai kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Jadi, ketiga item tersebut di atas (sistem, Ekonomi dan Islam) tidak akan pernah bisa terlepas satu sama lain dan memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya dengan salah satu sisi-sisi fundamental penunjang kehidupan di dunia.


Pada dasarnya, Sistem Perekonomian dalam Islam bukanlah merupakan hal yang baru. Sistem ini telah dipraktikkan empat belas abad yang lalu dimana ketika Rasulullah masih hidup, namun tentu masih dalam tataran yang sederhana, sehingga oleh sebagian ilmuan kapitalis hal ini tidaklah termasuk kerangka acauan dalam memandang perekonomian Islam menjadi sebuah sistem yang utuh. Namun yang perlu digaris bawahi, Islam adalah sebuah norma absolut yang mengatur setiap sendi-sendi kehidupan manusia dan dalam kaitannya dengan ekonomi sesungguhnya Islam adalah ruh dan jiwa yang meniupkan value sehingga menjadikan sistem ini unik sekaligus sebagai pembeda dengan sistem-sistem perekonomian yang lain.

Dalam konteks kehidupan modern, Ilmu Ekonomi Islam ini lahir kembali di masa berkecamuknya perang dingin, yakni satu masa persaingan sengit antara dua super power dunia: Amerika Serikat yang didukung sekutu baratnya, berhadapan dengan Uni Soviet yang didukung negara-negara Eropa Timur. kedua kutub ini sesungguhnya merupakan representasi dari paham kapitalisme (AS) dan sosialisme-komunisme (Uni Soviet). DI tengah kedua arus besar itu, Ekonomi Islam merupakan jawaban bagi ketidak-adilan yang dihasilkan oleh sistem kapitalisme maupun sosialisme-komunisme. Di sisi lain, ia juga kristalisasi usaha intelektual yang tellah berlangsung sangat panjang dalam sejarah ummat Islam.

Namun haruslah diyakini, Ekonomi Islam bukan hadir sebagai reaksi atas dominasi kapitalisme maupun sosialisme ketika itu. Ekonomi Islam hadir sebagai bagian dari totalitas kesempurnaan Islam itu sendiri. Islam harus dipeluk secara kaffah oleh ummatnya, maka konsekuensinya adalah ummat Islam harus mewujudkan ke-Islamannya dalam segala aspek kehidupan, termasuk kehidupan ekonomi. Karena sesungguhnya, ummat Islam telah memiliki sistem ekonomi tersendiri secara utuh dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Maka sudah sewajarnyalah ummat Islam melakukan aktifitas-aktifitas ekonomi sesuai dengan aturan dan kaidah Islam. Islam sebagai suatu agama, harus disadari tidak selalu mengurusi masalah ukhrawi saja seperti yang selama ini biasa kita tafsirkan, akan tetapi islam juga mengatur dan mengurusi masalah kehidupan duniawi. Karena itu, suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada konsep Islam, adalah sebuah sistem ekonomi yang siap mengantarkan ummatnya kepada kesejahteraan yang sebenarnya (falah), yaitu suatu kesejahteraan yang tidak hanya terpenuhinya kebutuhan jasmani manusia, melainkan juga kebutuhan rohani, mengingat esensi manusia justru terletak pada rohaninya.

Seorang muslim tentu akan meyakini bahwa Ekonomi Islam itu ada dan dalam tataran ideal posisinya lebih tinggi dan lebih baik dari sistem konvensional saat ini (al-Baqarah, ayat 143; Ali Imran, ayat 110; at-Taubah, ayat 33; al-Fath, ayat 28; dan ash-Shaf, ayat 9). tetapi tentu keyakinan itu tidak otomatis terlaksana dalam tataran realitas dan akademik kontemporer. Kewajiban muslimlah untuk merumuskan struktur teori (filosofi, prinsip, sistem) dan teknik dari Ekonomi Islam, sehingga sistem ini benar-benar lebih baik secara riil dan lebih tinggi kualitasnya jika dibandingkan dengan sistem lain yang ada di muka bumi ini (Harahap, 2006).

Pada saat yang sama, seorang muslim tidak boleh terjerumus pada sikap bias, prejudis, apriori dalam melihat realitas dunia saat ini yang memang secara faktual dikuasai oleh sistem masyarakat kapitalis (Fukuyama, 1996 dalam Harahap, 2006). Patut dicatat bahwa saat ini masyarakat barat sudah sampai pada era yang disebut "post capitalist society" yang beberapa prinsipnya sudah lebih adil dan bermoral bahkan mirip seperti yang diidamkan oleh Karl Marx dengan sistem sosialis utopisnya (Drucker, 1993). Kenyataan ini jauh berbeda dari idaman printis ekonomi kapitalis seperti Adam Smith, Keynes, Friedman, Say dan lainnya. Bahkan kesejahteraan ekonomi yang dibangun oleh sistem kapitalis itu ternyata telah terbukti memberikan kesejahteraan kepada manusia khususnya di Amerika dan di Barat, kendatipun di sana sini ada kelemahan dan keterbatasan.

Akhirnya, haruslah diakui bahwa perkembangan peradaban hingga saat ini sangatlah luar biasa pesat. Demikian pula pola kehidupan sangatlah kompleks. sehingga ummat Islam pada umumnya dan ilmuan muslim pada khususnya perlu amat sangat proaktif dalam upaya melakukan revitalisasi konsep-konsep mu'amalah melalui penggalian nilai-nilai yang ada dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.
_______________________
Daftar bacaan :
  1. Huda, Nurul, dkk., Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana, Cet. ke-4, 2012.
  2. Chapra, M. Umer, Visi Islam dalam Pembangunan Ekonomi, alih bahasa: Ikhwan Abidin Basri, Solo : Al-Hambra, 2011.
  3. Basri, Ikhwan Abidin, Menguak Pemikiran Ekonomi Ulama Klasik. Jakarta: Aqwam, 2007.
  4. Harahap, Sofyan, S., Akuntansi Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1997.




Demo Blog NJW V2 Updated at: Kamis, September 11, 2014

3 komentar: